Langsung ke konten utama

ragam gerak bedana

Tari Bedana


Tari Bedana sebagai salah satu jenis tari
tradisional Lampung yang mencerminkan tata kehidupan masyarakat Lampung
merupakan perwujudan simbolis dari adat istiadat dan agama yang telah menyatu
dengan masyarakat Lampung (Taman Budaya Lampung, 2008: 1).
Mengenai asal-usul
tari Bedana yaitu sebuah tarian yang
dibawa oleh orang Arab sekitar tahun 1930 yang kemudian mengajarkan pada tiga
orang yaitu Makruf, Amang, dan Kuta. Selanjutnya menyebarluaskan keseluruh
persada daerah Lampung.
tari Bedana adalah tari tradisional yang
telah berakar serta dirasakan sebagai suatu unsur simbol-simbol tradisi yang
sangat luas tentang pandangan hidup serta alam lingkungan yang ramah dan
terbuka.
tari Bedana
sebuah kesenian rakyat yang akrab serta salah satu nilai budaya yang dapat
dijadikan cara dalam menginterprestasikan sesuatu seperti pergaulan, kasih
sayang, persaudaraan yang tulus iklas adalah ciri dari tradisional yang tidak
akan lepas (Taman Budaya Lampung, 2008: 3).

Sesuai dengan kondisi
dan situasi maka keberadaan taripun mengalami perkembangan seirama dengan
perjalanannya waktu, sehingga proses pembinaan dan pengembangan tari ini
mengalami suatu proses yang beragam, sangat perlu pembenahan keberadaan
tari Bedana
sebagai kesenian yang dapat memberikan identitas daerah sehingga keberadaan
tari Bedana
dapat memberikan sosok yang utuh.

Perlengkapan Pendukung
Tari Bedana

Perlengkapan dan pendukung dalam menyajikan Tari Bedana sebagai berikut:
a. Penari
Penari tari Bedana dapat laki-laki,
perempuan, atau laki-laki dan perempuan dengan jumlah yang tidak terikat.

b. Musik Pengiring.
Musik pengiring yang digunakan dalam tari Bedana sangat sederhana,
terdiri dari
: ketipung, terbangan, gambus lunik (kecil) atau
gambus besar
, acordion dan penambahan suatu alat gong kecil
namun demikian dalam pertunjukan personil pemusik sesuai kebutuhan.
a). Alat musik gambus
lunik adalah alat musik tradisional yang dipetik dawai berjumlah tujuh,
sehingga menghasilkan nada yang dominan.
b). Ketipung, alat musik ini bentuknya
mirip dengan gendang tetapi ukurannya agak pendek dan kecil.
c). Terbangan atau Rebana adalah alat musik yang fungsinya sama
dengan ketipung tetapi bagian permukaanya hanya satu
dan alat musik accordion juga digunakan sebagai pengiring tambahan musik
tari Bedana.

Jumlah gambus boleh 1-2 buah dan juga ketipung tidak selalu empat buah,
tapi sesuai dengan kebutuhan dan penambahan. Alat musik gong kecil berfungsi
sebagai penekan gerak hitungan 4-8. Garapan musik untuk pengiring Tari Bedana sengaja disusun yang disesuaikan
dengan suasana dan kesan yang akan dihadirkan. Kehadiran suara atau pengiring
tarian ini tidak hanya terbatas kepada alat musik tradisional saja, akan tetapi
dapat ditimbulkan suasana sesuai dengan yang diiringinkan dan diatur dalam
ritme dan tempo. Alat musik tradisional yang digunakan adalah pendukung  utama sebagai pengiring tarian ini (Taman
Budaya Lampung, 2008:5).
c. Pembawa Lagu.
Pembawa lagu dapat laki-laki atau perempuan. Lagu yang dibawakan untuk
pengiring tari Bedana lagu dengan
syair berbahasa Lampung Indonesia. Isi dari lagu yang dinyanyikan merupakan
nasehat atau pantun. (Taman Budaya Lampung, 2008:5).

Ragam Gerak Tari bedana :
1. Tahtim
2. Khesek Injing
3. Khesek Gantung
4. Humbak Moloh
5. Gelek
6. Ayun
7. Ayun Gantung
8. Jimpang
9. Belitut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari Kreasi Lampung - Tari Bedana Kipas

Latihan Sehari Seni Tari Unila Punya suara