Teruntuk Yovi Sebuah nama yang tanpa permisi masuk. Memenuhi kolom chating WhatsApp. Walaupun, terkadang tanpa kabar berbulan-bulan. Dan naifnya, tulisan-tulisan singkat mampu menumbuhkan Kamomil. Menyukaimu adalah variasi terbaik yang pernah ada. Namun, mempelajari pikiran dan perasaanmu adalah hal tersukar. aku lebih mudah menyelesaikan soal matematika dibanding kamu. Memilih mengerjakan TTS yang pasti mendapat jawaban dengan alur yang tetap. Anehnya, detik menyadarkan akal dan hatiku bertolak belakang. Saling berargumen dengan pendapat masing-masing tanpa bertanya pemiliknya. Hati dengan dominan menarik akal untuk mengalah. Dengan keegoisannya meyakinkan pemilik bahwa dia benar. Berdebar ketika akal merangkai puzzle pertanyaan-pertanyaan yang sukar dijawab dengan logika. Memanipulasi kemudian mengalahkan akal. Hingga sederhananya pemilik membuat kesimpulan : Kutub-kutub senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarikmenarik. Ak rasa itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, anak-anak sudah mengenal media yang canggih seperti internet, televisi dan dunia games lainnya. Anak-anak suka bermain dengan hal-hal tersebut. Ternyata semakin maju perkembangan dunia teknologi dan informatika mempunyai dampak tersendiri bagi perkembangan individu dalam pembentukan karakternya. Hal ini sangat memprihatinkan para orang tua karena, kalau salah mengenalkan teknologi ini, anak akan menjadi tak terkendali. Kita lihat saja, setiap pagi atau sore, anak-anak lebih suka menonton film Naruto atau pun kartoon Tom and Jerry. Kebanyakan para orang tua tidak mengetahui dampaknya sehingga sering kita mendengar atau menonton berita yang keluar di televisi tentang anak yang melompat dari tingkat 4 rumah susun. Dengan adanya kejadian itu, maka saya ingin melihat sejauh mana peran keluarga dalam Pendidikan Karakter Anak. Karakter seperti apa yang bisa ditimbulkan oleh pola asuh yang salah. 1.2